Konsep Himpunan Itu Ada di Al Qur'an

Konsep Himpunan (Matematika) dalam Al Qur'an


Matematika Al Qur'an
Marilah kita mengingat kembali surat Al-Fatihah. Kalau kita cermati, pada surat Al-Fatihah akan dijumpai tiga kelompok atau golongan manusia, yaitu
(1) kelompok yang diberi nikmat oleh Allah SWT  (an’amta ‘alaihim (
(2) kelompok yang dimurkai (al-maghdhub), dan
(3) kelompok yang sesat (al-dhallin).
Pada awal surat Al-Baqarah akan dijumpai tiga tergolong manusia, yaitu
(1) golongan orang bertakwa (al-muttaqin),
(2) golongan orang kafir (al-kafirin), dan
(3) golongan orang munafik (al-munafiqin).
Pada surat Al-Waqi’ah, di hari kiamat manusia dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
(1) kelompok terdahulu (al-sabiquna al-awwalun),
(2) kelompok kanan (ashhabu al-maimanah atau ashhabu al-yamin), dan
(3) kelompok kiri (ashhabu al-mas’amah atau ashhabu al-syimal).
Diagram Venn
 
Ide mengenai golongan atau kelompok pada tiga surat di atas, masih kurang jelas. Kita belum mempunyai kriteria atau syarat yang jelas mengenai orang-orang yang masuk ke dalam golongan tertentu. Kita tidak dapat memutuskan dengan tegas, apakah seseorang masuk golongan bertakwa atau tidak. Kita tidak dapat menunjuk langsung bahwa orang ini munafiq atau tidak. Meskipun sebagian ciri-ciri masing-masing kelompok sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an, namun manusia tidak pantas memutuskan dengan tegas bahwa seseorang merupakan anggota salah satu kelompok pada tiga surat tersebut.  Meskipun demikian, dapat kita simpulkan bahwa sudah terdapat ide mengenai kelompok, golongan, atau kumpulan objek dalam Al-Qur’an.

Dalam ayat 1 surat Al-Faathir ini dijelaskan sekelompok, segolongan atau sekumpulan makhluk yang disebut malaikat. Dalam kelompok malaikat tersebut terdapat kelompok malaikat yang mempunyai dua sayap, tiga sayap, atau empat sayap. Bahkan sangat dimungkinkan terdapat kelompok malaikat yang mempunyai lebih dari empat sayap jika Allah SWT menghendaki. Jadi, pada ayat tersebut terdapat tiga kelompok, yaitu
(1)   kelompok malaikat bersayap dua,
(2)   kelompok malaikat bersayap tiga, dan
(3)   kelompok malaikat bersayap empat.
Tiga kelompok malaikat tersebut syaratnya sangat jelas, meskipun malaikat merupakan sesuatu yang abstrak (objek ghaib). Seandainya kita dapat melihat malaikat, maka dengan melihat jumlah sayapnya, kita dapat menentukan malaikat mana yang masuk kelompok bersayap dua, tiga, atau empat.

Dalam ayat 45 surat An-Nur ini dijelaskan sekelompok, segolongan, atau sekumpulan makhluk yang disebut hewan. Hewan merupakan objek yang nyata (jelas). Dalam kelompok hewan tersebut ada  sekelompok yang berjalan tanpa kaki, dengan dua kaki, empat, atau bahkan lebih sesuai yang dikehendaki Allah. Jadi, hewan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
(1)   kelompok hewan tidak berkaki,
(2)   kelompok hewan berkaki dua,
(3)   kelompok hewan berkaki empat, dan
(4)   kelompok hewan berkaki lebih dari empat.
Jika kita diminta untuk memberi contoh hewan tidak berkaki, maka dengan mudah kita dapat menyebutkannya. Hewan tidak berkaki misalnya cacing, ular, dan ikan. Hewan berkaki dua misalnya ayam, itik, angsa, burung, dan penguin. Hewan berkaki empat misalnya kuda, sapi, kambing, zebra, kucing, jerapah, dan gajah. Hewan berkaki lebih dari empat misalnya jangkrik, belalang, laba-laba, lipan, dan kaki seribu.  
            Pada QS Al-Fathir ayat 1 dan QS An-Nur ayat 45 itulah, terdapat konsep matematika yaitu kumpulan objek-objek yang mempunyai ciri-ciri yang sangat jelas. Inilah yang dalam matematika dinamakan dengan himpunan (set).

Sumber: Kiai Matematika
Previous
Next Post »